Malam itu kami hanya berdua, duduk manis sambil mengobrol menikmati suasana malam dengan suara gerimis dan petikan suara gitar dari tangannya.
Sikapnya yang dewasa membuat aku sesekali mencuri pandang melihat matanya yang seakan ikut bercerita tentang kedewasaannya memandang hidup. Tersentak dalam hati, "aku mengagumi mu.."
Beberapa kali kami memang sering mengobrol berdua, tapi baru kali ini aku benar-benar menatap wajahnya dan serius berbincang-berbincang :)
Sikapnya yang dewasa membuat aku sesekali mencuri pandang melihat matanya yang seakan ikut bercerita tentang kedewasaannya memandang hidup. Tersentak dalam hati, "aku mengagumi mu.."
Beberapa kali kami memang sering mengobrol berdua, tapi baru kali ini aku benar-benar menatap wajahnya dan serius berbincang-berbincang :)
"Lo pasti belum makan ya ta? laper kan? kasian pasti dari siang lo belum makan ya? emang tega tu si Dani anak orang disuruh main tapi ga dikasih makan, hehee.."
Dengan tersenyum aku menjawab " hehee.. iyah laper, tapi kan ujan Rob"
"udah ga apa-apa, gerimis doang juga daripada kita disini ajah entar jadi fitnah, hehee.. yuk makan?"
aku mengiyakan ajakannya sembari tersenyum dalam hati :)
sembari berlari-lari kecil aku beriringan menuju sebuah rumah makan yang ternyata letaknya lumayan jauh dari tempat kami mengobrol tadi.
Rasa senang mengeluak dalam hati ku, entahlah..sejenak aku berfikir aku hanya mengagumi muu.. :)
Sesampainya ditempat makan kami memesan menu yang sama :) sembari menyantap makanan yang kami pesan kembali kami mengobrol dan bertukar fikiran mengenai pandangan tentang hidup :)
Saat waktunya membayar dengan sigap dia berdiri "udah, gw ajah yang bayar, kan gw yang ajakin lw makan"
kembali aku tersenyum memandang kagum wajahnya :)
heemmm... kembali aku berkata dalam hati "aku hanya mengagumi"
Kami kembali kerumah teman ku Dani, gerimis sudah berhenti, jalan-jalan bekas kami lewat pun masih basah sehabis diguyur hujan :) jalan disampingnya membuat aku merasa nyaman dan aman.
Semenjak malam itu aku selalu mengaguminya, memang bukan hal yang luar biasa tapi aku mengaguminya.
Sudah hampir 2 tahun malam itu aku lewati, tapi kesan ku mengenai kedewasaannya masih selalu teringat dalam fikiran ku, sesekali aku masih sering mengobrol lewat ym atau jejaring sosial lainya dan kesan ku terhadapnya masih sama aku rasa..
Andai ia tau, betapa aku mengaguminya , betapa aku ingin ia tau jika aku menyukai duduk dekat dengannya, mendengar semua ceritanya dan memandang wajahnya, andai ia tau jika aku selalu senang mendapat email baru darinya, berkhayal masa depan dengannya, dan masih banyak lagi yang lain.
Bilakah dia tahu
Apa yang t’lah terjadi
Semenjak hari itu
Hati ini miliknya
Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang ku rasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku damba
Apa yang t’lah terjadi
Semenjak hari itu
Hati ini miliknya
Mungkinkah dia jatuh hati
Seperti apa yang ku rasa
Mungkinkah dia jatuh cinta
Seperti apa yang ku damba
(by kahitna)
End..
hehee.. coba buat cerita, kisahnya terinspirasi dari sahabat ku yang sering curhat lewat bbm dengan ku :) sedikit di lebih-lebihin siih :)
Murniyati Ningsih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar