Kamis, 16 Agustus 2012

Menjelang Lebaran :)

Assalamualaikum..

Alhamdulillah.. H-2 menuju Idul Fitri alias lebaran :D (InsyaAllah kalo ga ada perubahan dari para pemimpin di negara tercinta kita ini). hehe..
Suasana lebaran udah berasa ni, jalanan Jakarta udah mulai sepi, soalnya sebagian dari warga jakarta dan sekitarnya udah mudik, salah satu tradisi yang emang udah jadi suatu kewajiban buat orang Indonesia.

Idul Fitri 1433 H kali ini berdekatan banget dengan Hari Kemerdekaan Indonesia Raya yang Ke- 67. Dirgahayu Indonesia tercinta. :)
Alhasil sebagian karyawan terutama yang bekerja di sektor pemerintahan belum bisa libur terkecuali yang mengajukan cuti pastinya. Aku termasuk karyawan yang tidak mengajukan cuti dan harus tetap kekantor dengan suasana yang sudah berbau lebaran (sepi) jalanan Jakarta sepi, coba tiap hari ya??? heheee..

Beberapa tradisi menjelang Idul Fitri masih sering aku dan keluarga ku jalani, bukan hanya tradisi jawa, betawi tapi juga segala macam kultur, karena semua sudah menjadi 1 dalam keluarga.







1. Mudik lebaran
Mudik lebaran menjadi salah satu tradisi yang masih aku dan keluarga ku jalani hampir tiap tahunnya. Mudik bagi masyarakat di Indonesia merupakan sebuah tradisi yang sudah menjadi hal wajib, setiap 1 tahun sekali ada jutaan orang pulang kampung menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi mudik (pulang ke kampung halaman) memang tidak ada asal usul sejarahnya, tapi setidaknya ada beberapa hal yang membuat mudik lebaran jadi tradisi unik, malah ada banyak anggapan "tidak mudik berarti tidak lebaran". Banyak cara dilakukan untuk mudik, ada yang membawa motor, mobil atau naik kendaraan umum.
Menurut beberapa pakar, setidaknya alasan mudik lebaran itu di dorong oleh beberapa hal diantaranya:
  • Untuk mencari berkah dengan bersilaturahmi dengan orang tua, kerabat, dan tetangga. 
  • Mengingat asal usul. Banyak perantau yang sudah memiliki keturunan, sehingga dengan mudik bisa mengenalkan mengenai asal-usul mereka.
  • Untuk refreshing,  kebanyakan perantau yang bekerja di kota besar memanfaatkan momen lebaran untuk refreshing dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Sehingga ketika kembali bekerja, kondisi sudah fresh lagi.
  • Dan yang terakhir, adalah unjuk diri. Banyak para perantau yang menjadikan mudik sebagai ajang unjuk diri sebagai orang yang telah berhasil mengadu nasib di kota besar.
Apapun alasannya melakukan mudik lebaran itu sah-sah saja, tidak ada yang salah, tidak ada yang keliru asal jangan sampai tradisi ini malah jadi beban atau masalah tersendiri, karena pada intinya Idul Fitri bukanlah mudik lebaran untuk kemudian pesta pora, melainan hari kemenangan yang patut disyukuri sebagai cermin bahwa kita sudah melakukan perang besar selama bulan puasa.
Mudik biasa dilakukan mulai H-7 dan akan terjadi arus balik sampai dengan H+7. Macet dan kebersamaan pemudik adalah suatu hal yang justru menjadi daya tarik yang selalu hangat diperbincangkan.


Kemungkinan tahun ini aku dan keluarga tidak menjalankan tradisi mudik, dikarenakan faktor kesehatan adik ku yang masih balita. So.. perayaan moment menjelang lebaran bukannya hilang karena ga mudik justru masih banyak lagi tradisi yang biasa kami lakukan menjelang lebaran.

2. Buat Kue
Tradisi lebaran yang satu ini udah dimulai dari H-10 hari biasanya kue yang dibuat biasanya nastar, castengel, semprit dll. 

 
Bagi yang ga ada waktu buat bikin sendiri biasanya toko-toko kue dan penjual kue lebaran dadakan juga udah mulai bemunculan menjelang lebaran. Selain kue-kue yang aku sebutin barusan kue yang wajib ada pada saat lebaran adalah dodol betawi, tape uli, akar kelapa, biji ketapang, rangginang, kacang bawang dan yang khas lainnya adalah dodol cina.. Heemmmm... Nyuumiii :p
-Dodol Betawi 

Makanan khas yang satu ini wajib ada buat keluarga besar ku, rasanya manis legit.. hmmm.. enak deh, zaman dulu biasanya dodol betawi dibuat sendiri dengan cara mengumpulkan semua anggota keluarga dan secara bersama-sama membuat dodol betawi tersebut. Dodol betawi biasanya dibuat dengan menggunakan kuali yang gedenya sealaihim gambreng, bahan bakarnya biasanya menggunakan kayu bakar, pada saat pembuatan dodol ada tradisi yang bilang katanya tidak boleh mengeluarkan suara atau berbicara dengan orang lain, #hanya mitos :p
-Tape Uli
Panganan khas ini juga biasanya hanya dihidangkan menjelang hari-hari tertentu saja salah satunya pada saat Lebaran, Tape Uli bagi masyrakat betawi mengandung makna tertentu yang katanya bisa mempererat silaturahmi. Pembuatan tape uli ini gampang-gampang susah, kalo mama ku bilang ga semua orang bisa buat tape uli, kebersihannya pada saat fermentasi proses peragian misalnya harus sangat dijaga kehigienisannya. salah-salah bisa gagal deh bikin tape ulinya.


-Akar Kelapa

Pasti banyak yang ga tau apa itu akar kelapa, akar kelapa selalu menjadi kue sajian lebaran yang harus ada pada saat lebaran, bentuknya emang mirip akar pohon kelapa, rasanya manis gurih dan biasanya dibuat dari tepung beras yang dicampur margarin dll.
-Biji Ketapang 

Bahannya ga jauh beda sama akar kelapa hanya biji ketapang itu digoreng dengan ukuran kecil-kecil mirip biji-bijian. Rasanya manis, gurih dan empuk. Enak pokonya, #Jadi ga sabar pingin lebaran.
-Rangginang
Semua orang pasti tau rangginang, rangginang juga ada hampir di semua daerah, rasanya yang gurih jadi kegemaran keluarga ku terutama si mamah :)


-Kacang Bawang

Suka semua pasti sama kacang bawang, rasanya gurih-gurih manis, bagi yang ga sempet buat biasanya juga udah banyak pedagang-pedagang kue lebaran yang menyediakan kacang bawang siap santap atau juga yang masih setengah jadi.
-Dodol Cina/kue keranjang


Agak asing emang kenapa dodol cina bisa ikut di list daftar kue lebaran keluarga ku, tapi inilah tradisi. Disamping masih ada keturunan cina sedikit, kebudayaan Thiong Hoa ini udah sangat melekat, karena rasanya yang enak juga pastinyaa.

3. Beli Baju Baru
Bukan tradisi yang wajib sih, tapi aku yakin hampir semua orang juga pasti menjalankan tradisi yang satu ini, buktinya menjelang lebaran Pasar dan pusat-pusat perbelanjaan selalu saja ramai dikunjungi semua orang yang punya tujuan buat beli baju baru. Waktu kecil sih tradisi yang satu ini rasanya jadi tradisi wajib ya, tapi kalo udah gede kaya sekarang sih rasanya engga ya??? Tiap waktu bisa beli ko #sombooong.. heheeee..


4. Nyenggol
Nyenggol adalah tradisi yang dilakukan pada saat H-2 sampai H-1, yaitu berdesakan dengan semua orang dipasar. Kenapa disebut dengan "nyenggol" karena pada saat dipasar pinggul para ibu-ibu pada bersenggolan. Jadi deh disebut "nyenggol" hahahaa.. unik tapi itulah tradisi. :)


5. Berkunjung dan Bagi-Bagi makanan
Kalo tradisi yang satu ini rutin kita lakukan tiap tahunnya, Biasanya dirumah bakal masak banyak, menunya Rendang, Ayam kecap, Pindang Bandeng sama sayur besan. Setelah selesai masak memasak kita bakal bagi-bagi dan anter ke Rumah saudara-saudaya yang lebih tua lebih diutamakan kakek nenek, uwa (Pa'de) dll.

6. Munggahan
Munggahan itu berasal dari kata ‘unggah’, dalam kamus kecil bahasa Sunda, Unggah artinya kecap pagawean nincak ti han-dap ka nu leuwih luhur, naek ka tempat nu leuwih luhur (Danadibrata, 2006:727) terjemahan bebasnyah: kata kerja; beranjak dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Karena dalam bahasa Sunda setiap kata kerja yang sedang dilakukan itu diberi akhiran -an, maka jadilah Munggahan, artinya melakukan unggah.
Karena arti kata kerja ‘munggahan’  adalah beranjak dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi, maka orang Sunda lebih memaknai munggahan ini sebagai proses penyambutan diri menjelang bulan Ramadhan, dimana diharapkan secara rohaniah selama masa bulan Ramadhan yang suci, iman dan taqwa kita semakin meningkat dari bulan-bulan sebelumnya.
Tradisi Munggahan ini turun menurun dilakukan oleh masyarakat Sunda sehari menjelang bulan Ramadhan. Biasanya dilakukan dengan cara mengundang keluarga, tetangga atau kerabat dekat lainnya untuk makan bersama (di siang hari), sambil melakukan pengajian dan mendengarkan ceramah seputar Ramadhan.
Meskipun Munggahan sebenarnya adalah tradisi dari masyarakat sunda tapi aku dan keluarga dan beberapa masyarakat lain ikut melakukan tradisi tersebut.


Demikianlah beberapa tradisi yang biasa aku dan keluarga lakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Semua hanya sebuah tradisi, yang terpenting adalah bagaimana kita kembali menjadi Fitri atau Fitrah di Hari Kemenangan kita bersama. :)

Minggu, 12 Agustus 2012

Pemotretan Mendadak

Beberapa waktu yang lalu, aku dan sahabat ku menyempatkan diri untuk berfoto bersama :) niatnya mau foto box, eh malah jadi foto studio :D









Demikian :)
Terimakasih


Murniyati Ningsih

Kami Selalu Bersama

Assalamualaikum..

Riuh kelas sangat terasa disuatu siang disebuah kelas yang berukuran tidak terlalu besar, seorang guru cantik memberikan sebuah tugas kepada murid-muridnya "Anak-anak.. Ibu akan memberikan kalian sebuah tugas, nanti setelah pulang sekolah kalian harus mencari beberapa jenis bunga untuk dibawa esok kesekolah ya.., Bunganya bebas boleh bunga apa saja".
16 Tahun yang lalu aku masih mengingat tugas itu, aku yang sangat bersemangat dengan bergegas pulang kerumah dan meminta orangtua ku untuk membantu ku mencari berbagai jenis bunga untuk memenuhi tugas yang ibu guru berikan. Esoknya aku datang dengan berbagai macam jenis bunga yang aku ikat menjadi satu dan membentuk rangkaian bunga yang indah, tak beberapa lama ada seorang kawan ku namanya Purwasari aku lebih mengenalnya sebagai Mpur, ia juga sama membawa bunga tapi tak lebih banyak dari rangkaian bunga yang aku bawa dengan sangat bersemangat aku berikan beberapa tangkau bunga milik ku kepadanya. Itu lah awal cerita yang aku ingat dari persahabatan ku bersama Sahabat ku ini.
sumber : tokobunga.com

Waktu terus berjalan, saat masih kecil dulu aku tak begitu mengerti apa itu sahabat, bagi ku semua teman ku adalah sahabat. seiring berjalan waktu ketika kami menginjak kelas 6 SD aku semakin dekat dengan beberapa teman yang salah satunya adalah sahabat ku ini, kami semakin akrab, selalu bersama kemanapun kami pergi.
Setelah lulus SD aku tak pernah satu sekolah lagi dengannya, tapi itu tak menghalangi kami untuk bersama, kami aktif di Masjid dekat rumah kami, kami masih menyempatkan diri untuk mengaji bersama, sesekali kami jalan bersama, menginjak SMA kesibukan kami berdua semakin menyulitkan kami untuk bertemu, tapi itu tak mengahalangi kebersamaan kami. sesekali waktu aku masih menyempatkan diri untuk bermain bersamanya.
Dia adalah sahabat ku, yang mengerti aku dan mengenal ku secara dalam, siapa yang tak tau kami dirumah???
dimana ada aku disitu ada dia, bukan karena kami akrab kami tidak pernah bertengkar, kami sering berbeda pendapat mengenai suatu masalah, pandangan dan masa depan. tapi bagi kami itulah bumbu dari persahabatan kami.
Saat aku harus menimba ilmu dikota lain selama 4 tahun pun, kami tetap bersama, melakukan hobi kami bersama-sama, mengobrol seharian dikamar, nongkrong ditempat favorit kami berdua.
Kami masih selalu bersama,
Kami bahkan pernah bekerja dikantor yang sama selama beberapa bulan, meskipun hanya beberapa bulan semua orang tau kalo kami adalah sahabat :)
Kesibukan kembali memisahkan kami, mempunyai pasangan masing-masing juga sedikit menyulitkan kami untuk bertemu.
Ketika aku memutuskan untuk berhijab, aku sangat bahagia karena sahabat ku ini pun memutuskan hal yang sama :) Allhamdulillah..
kadang aku mengingat ke masa lampau, ketika kami masih sama-sama nakal, nakal yang masih dalam batas normal kenakalan remaja, dan aku sangat bersyukur karena kami bersama diberikan hidayah diwaktu yang bersamaan pula, Allhamdulillah.. terimakasih Ya Allah..
tetaplah membiarkan kami bersama dengan ikatan sebuah persahabatan yang Engkau ridhoi Ya Allah. Semoga persahabatan kami tetap indah seperti rangkaian bunga yang menjadi awal dari persahabatan kami..  Aaamiin 


Murniyati Ningsih

Kamis, 02 Agustus 2012

Tak Seharusnya Mereka disana..

Jakarta-Tangerang adalah rute yang tiap hari aku lewati, tiap hari, jalur lambat (motor dan bis) dan jalur cepat (tol) sudah aku hafal dengan jelas. Macet adalah hal biasa yang sering aku rasakan, dari bete, marah, kesel sampai akhirnya aku menikmati macet :) banyak cara yang aku lakukan untuk menikmati macet yang sekarang aku anggap sebagai kawan. Salah satu cara untuk menikmatinya adalah dengan melihat dan menyimak dengan sebaik-baiknya segala pemandangan yang ada disekitar ku.

Salah satu pemandangan yang selalu dan selalu membuat aku terenyuh adalah melihat banyaknya anak-anak yang berkeliaran dipinggir jalan dan harus bekerja. Awalnya hanya sekali dan sepintas aku pandang karena aku masih membenci macet, setelah beberapa waktu aku mulai tak sepintas lagi memandang mereka, aku mulai begitu menyimak memandang mereka dan semakin hari aku memandang mereka, sekarang aku terenyuh..!!!, haruskah mereka bekerja??? untuk apa mereka bekerja??? mereka tak seharusnya ada disana..

Beberapa pekerjaan yang sering melibatkan anak-anak adalah joki 3 in 1, Joki 3 in 1 adalah pekerjaan yang menjadi favorit anak-anak, tak hanya orang dewasa bayi yang berusia beberapa bulan saja sudah diajak untuk mencari nafkah yang katanya untuk menunjang kebutuhan rumah tangga keluarga mereka. Tak lain orangtua merekalah yang mengajak mereka untuk ikut bekerja. Aku tau hidup memang penuh dengan pilihan, mungkin pilihan itulah yang mereka pilih agar mereka bisa terus melangsungkan hidup, tapi apa iyah anak-anak harus ikut masuk kedalam pilihan orangtua mereka, setiap hari dari jam 07.00-10.00 dan 17.00-19.00 WIB harusnya mereka ada dirumah, masih menikmati hanyatnya rumah bermain bersama orangtua, atau anak-anak seusia mereka, tapi mereka harus masuk kedalam pilihan orangtua mereka untuk ikut bekerja merasakan dinginnya udara pagi, menghirup racun dari knalpot kendaraan. sediih.. tapi itulah pilihan.. Bahkan ada ibu-ibu hamil yang turut menjadi joki, lalu bagaimana dengan kesehatan anak-anak itu harusnya orangtua mereka memikirkan hal tersebut. Mungkin pemerintah juga harus lebih tegas dalam menindak keberadaan joki-joki tersebut, apalagi joki yang melibatkan anak kecil.

Ngamen dan Mengemis juga masih sering melibatkan anak-anak didalamnya, apalagi disaat bulan-bulan tertentu seperti bulan Ramadhan misalnya, jumlah mereka makin banyak dipinggiran jakarta-tangerang.


 (sumber: google)
Tempat mereka bukan disana, tempat mereka adalah rumah, mainan mereka adalah boneka, mobil-mobilan, kereta-keretaan bukan racun dari knalpot kendaraan, buka bis besar, truk, kereta atau lainnya, mereka butuh pelajaran dan pendidikan formal yang dapat memberikan mereka secercah harapan untuk menggapai cita-cita mereka bukan pelajaran untuk bertahan hidup dikerasnya kehidupan jalanan, belum saatnya mereka menerima semua pelajaran itu. Tapi kita tetap patut menghargai jerih payah dan usaha mereka, mereka tidak ingin ditempatkan pada situasi itu tapi itulah hidup, selalu diberikan sebuah pilihan, tapi kadang sama sekali tidak bisa memilih.

(Sumber : tribunnews)

 (Sumber : detikfoto)

Aku sering juga menyimak anak-anak yang masih punya usaha dengan cara bekerja, salut untuk mereka :) di pintu masuk tol tomang mialnya, ada seorang gadis kecil, imut tapi punya kekuatan yang tangguh melawan begitu banyaknya kendaraan yang berlalu lalang, dengan senyumnya yang khas ia mengetuk jendela mobil dan menawarkan beberapa bungkus permen. Hampir sampai dikantor tepatnya dilampu merah arah tosari ada beberapa anak kecil yang dengan sigap menanti lampu lalulintas menyala menjadi warna merah dan bersegera menghapiri mobil-mobil dan menawarkan koran yang mereka bawa, bangga melihatnya , tapi tetap aku miris tak seharusnya mereka disana. mereka harusnya menikmati indahnya masa kecil mereka di rumah dan sekolah bukan dijalanan. Kalian sama sekali tidak berkewajiban mencari nafkah. (-_-")

Satu lagi pemandangan yang membuat aku miris,hemmm.. anak-anak tangguh yang menjual cobek, beban yang mereka bawa begitu berat, entahlah apa yang ada dalam fikiran orangtua mereka. Kalau memang harus bekerja, apa tidak ada pekerjaan lain??? tapi sekali lagi aku yakin itulah pilihan mereka. Tetap semangat anak-anak Indonesia, kalian bukan tidak beruntung tapi sedang menuju sebuah keberuntungan. Aamin..
Anak adalah merupakan sebuah titipan dari Allah SWT. kepada orang tua untuk merawat, menjaga, dan memeliharanya dengan baik agar anak dapat mengetahui hak dan kewajibannya dan para orang tua juga harus memberikan pendidikan jasmani, rohani, serta akal supaya anak bisa berkembang dan mampu menghadapi dan mengatasi problema hidup yang akan dia hadapi dan kelak menjadi orang yang berguna bagi dirinya sendiri dan juga bagi lingkungannya.
Fenomena mempekerjakan anak dengan dalil membantu keuangan dan kehidupan keluarga bagi para orangtua mereka masih dianggap sah-sah saja padahal didalam undang-undang dan Al-quran sudah menegaskan bahwa anak berhak mendapatkan perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, dan lain sebagainya. Bahwa orang tua yang mempekerjakan anak dibawah umur dengan dasar motivasi mendidik anak maka menurut hukum Islam diperbolehkan karena kewajiban dasar orang tua adalah memelihara dan mendidik anaknya dengan sebaik-baiknya, dan orang tua yang mempekerjakan anak dengan motivasi mencari uang yang dapat mengganggu perkembangan fisik, jiwa, dan mentalnya, sesuai dengan maslahah mursalah yang menggunakan prisip maslahah dharuriyah yaitu membahayakan jiwa anak di bawah umur, dan membahayakan keturunan. Maka dilarang menurut hukum Islam.
  
Sejak SMA aku selalu berkeinginan memiliki sebuah Taman Kanak-Kanak/TK atau TPA, hampir saja aku melupakan keinginan ku dulu tapi setelah tersadar dengan terenyuhnya aku melihat wajah-wajah polos anak-anak itu aku kembali teringat dengan keinginan ku dulu. Aku akan melanjutkan dan berusaha dikit demi sedikit mewujudkannya. Aamiin
 TETAP SEMANGAT ANAK-ANAK INDONESIA..!!!